HUBUNGAN KURANGNYA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST SC HARI KE-6


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bendungan air susu ibu adalah pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. Bendungan ASI dapat terjadi karena adanya penyempitan duktus laktiferus pada payudara ibu dan dapat terjadi bila ibu memiliki kelainan puting susu misalnya puting susu datar, terbenam dan cekung. Kejadian ini biasanya disebabkan karena air susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang mengandung semua unsur zat gizi yang di butuhkan bayi usia 0-6 bulan. ASI dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk perkembangan mental emosional melalui kelekatan yang terbentuk lewat menyusui. Kelekatan yang kurang antara Ibu dan Bayi dapat menyebabkan timbulnya gangguan mental emosional yang berpengaruh terhadap perkembangan anak pada tahap selanjutnya. ASI juga mengandung zat kekebalan yang akan melindungti bayi dari berbagai penyakit infeksi, bakteri, virus, parasit dan jamur. Hal ini juga dapat berpengaruh pada Ibu jika ASI tidak di berikan pada bayi yaitu bisa terjadi pembengkakan pada payudara atau bendungan ASI.
Menurut data WHO terbaru pada tahun 2015 di Amerika Serikat persentase perempuan menyusui yang mengalami Bendungan ASI rata-rata mencapai 87,05 % atau sebanyak 8242 ibu nifas dari 12.765 orang, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 orang dari 10.764 orang dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 orang dari 9.862 orang (WHO, 2015). Sedangkan di Indonesia angka kejadian Bendungan ASI terbanyak terjadi pada ibu-ibu bekerja sebanyak 16% dari ibu menyusui (Departemen Kesehatan RI, 2015). Berdasarkan hasil Survey tahun 2015 di Jawa Timur, kejadian bendungan ASI pada ibu menyusui di Jawa Timur yaitu 1-3% (1-3 kejadian dari 100 ibu menyusui) terjadi di perkotaan dan 2-13% (2-13 kejadian dari 100 ibu menyusui) terjadi di pedesaan (Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, 2015).
Bendungan ASI dapat terjadi karena adanya penyempitan duktus laktiferu pada payudara ibu dan dapat terjadi bila ibu memiliki kelainan puting susu misalnya puting susu datar, terbenam dan cekung. Kejadiahn ini biasanya di sebabkan karena air susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Gejala yang sering muncul pada saat terjadi bendungan ASI antara lain payudara bengkak, payudara terasa panas dan keras, payudara terasa nyeri saat ditekan, payudara berwarna kemerahan dan suhu tubuh ibu sampai 38oC.
Apabila kejadian ini berkelanjutan dapat mengakibatkan terjadinya mastitis dan abses payudara.
Bendungan ASI tersebut dapat dicegah dengan perawatan payudara dan frekuensi menyusui yang sering (Rukiyah, 2010). Menurut Varney (2007) disamping perawatan payudara, ibu juga perlu mengetahui keterampilan-keterampilan yang dapat digunakan oleh ibu ketika memulai pemberian ASI dan selama periode menyusui bayi secara keseluruhan adalah masasse payudara, pengeluaran ASI secara normal (memerah payudara) dan niplle rolling (memuntir puting) payudara. Masasse dan memerah ASI pada awalnya meningkatkan aliran ASI dengan membersihkan sinus-sinus dan duktusduktus laktiferus kolostrum pertama yang lengket, selanjutnya membentuk aliran kolostrum yang kurang pekat. Duktus dan sinus ini juga digunakan untuk membantu bayi menyusu, mengumpulkan ASI dan untuk mengurangi Pembengkakkan bendungan ASI (Nainggolan, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara tanya jawab saya lakukan dengan 3 ibu post SC hari ke-6-7. 2 ibu memberikan ASI kepada bayinya tidak terjadi bendungan ASI dan terdapat 1 ibu mengalami bendungan ASI disebabkan kurang memberikan ASI kepada bayinya. Maka dari itu penulis tertarik mengambil kasus bendungan ASI sebangai KTI dengan judul “ Hubungan Kurangnya Pemberian ASI Dengan Kejadian Bendungan pada Ibu Post SC hari ke-6”. 
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan kurangnya pemberian ASI dengan kejadian bendungan ASI pada ibu post SC hari ke-6.
1.3  Hipotesis Penelitian
Diduga adanya hubungan yang signifikan yaitu kurangnya pemberian ASI dengan kejadian bendungan ASI pada ibu pist SC hari ke-6.




Komentar